Gowa, Kamis 01.11 (22 Februari 2024). Bongkarnews.id | Lembaga Poros Rakyat Indonesia menyorot atas kegiatan perhitungan suara di Gedung Olahraga Gowa, yang di anggap memaksakan kondisi, yang pada akhirnya melahirkan hasil yang tidak maksimal.
Gowa Sulawesi Selatan, 18 Februari 2024 Dalam proses perhitungan suara pemilihan umum (Pemilu), terdapat laporan bahwa saksi dipaksa bekerja di luar jam kerja sampai pada jam 1: 30 malam.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah ada pelanggaran yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)?
Mohon Bawaslu mengambil kebijakan, kasian para saksi, takutnya akan melahirkan resiko.
Lalu siapa yang bertanggung jawab ??
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, KPU memiliki kewajiban untuk mengatur dan menjalankan pemilu dengan cara yang adil dan transparan. Ini termasuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat, termasuk saksi, dapat melakukan tugas mereka dengan baik dan tanpa tekanan.
Jika terbukti bahwa saksi dipaksa bekerja di luar jam kerja, ini bisa menjadi indikasi adanya pelanggaran oleh KPU. Hal ini karena dapat menimbulkan tekanan dan stres bagi saksi, yang bisa mempengaruhi kinerja dan integritas mereka dalam menjalankan tugas.
Bawaslu perlu melakukan tinjauan terhadap laporan ini dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terbukti ada pelanggaran. Selain itu, Bawaslu juga perlu memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pemilu, termasuk saksi, diberikan perlindungan dan perlakuan yang adil.
Demokrasi adalah hak semua warga negara dan harus dijaga integritasnya. Oleh karena itu, KPU perlu memastikan bahwa pemilu dijalankan dengan cara yang adil dan transparan, termasuk dalam hal perlakuan terhadap saksi.
Menunggu penjelasan dan konfirmasi pihak Komisioner KPU Kabupaten Gowa.
Bagaimana pendapat Anda tentang isu ini?
