Senin, 15 Juli 2024, di Romanglompoa, Gowa. Bongkarnews.id | Terjadi unjuk rasa yang melibatkan masyarakat setempat, Aliansi Pemuda Bontomarannu, Muhammadiyah, Wahda Islamiyah, An Nadzir, dan tokoh masyarakat Romanglompoa terkait dengan polemik pembangunan Rumah Ibadah Filadelfia dan Huria Kristen Batak Protestan. Masyarakat merasa bahwa Kelurahan tidak pernah melakukan dialog atau sosialisasi terkait pembangunan rumah ibadat dan tidak transparannya data dukungan masyarakat sekitar.
Lurah Romanglompoa, Arif S.H, abaikan ketika dipanggil untuk bertemu dengan massa aksi, hingga akhirnya pihak kepolisian harus menjemputnya. Aburizal S.H, Jendral Lapangan, mengungkapkan kecurigaan terhadap regulasi yang ada dan mencurigai adanya manipulasi data atau data fiktif terkait dengan dukungan warga.
Selama audience berlangsung, Lurah Romanglompoa mengakui adanya tekanan dari pihak gereja terkait dengan syarat administrasi dukungan warga. Warga lanjut usia juga mengungkapkan bahwa mereka tidak diberikan informasi yang jelas saat diminta untuk menandatangani dokumen terkait persetujuan rumah ibadat.
Masyarakat, termasuk Ratna, menekankan pentingnya dialog dan konsistensi dari pemimpin dalam menyikapi situasi ini. Aliansi pemuda Bontomarannu bersama ormas Islam menyatakan akan mengawal proses ini hingga tercapai keadilan dan kepastian hukum, dan siap untuk menempuh jalur litigasi jika diperlukan.
Polemik ini menunjukkan pentingnya transparansi, dialog, dan konsistensi dalam proses pembangunan rumah ibadat. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai penyelesaian yang adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku.