Breaking News

Dinas Sosial “Sibuk”, Warga Makassar Menjerit Kelaparan di Hari Kemerdekaan, Poros Rakyat Indonesia Menyoroti

1307
×

Dinas Sosial “Sibuk”, Warga Makassar Menjerit Kelaparan di Hari Kemerdekaan, Poros Rakyat Indonesia Menyoroti

Sebarkan artikel ini

Makassar. Bongkarnews.id | 15 Agustus 2025 – Hari Kemerdekaan Republik Indonesia seharusnya menjadi momen kebahagiaan bagi seluruh warga negara. Namun, di tengah perayaan tersebut, masih ada warga Makassar yang harus berjuang untuk sekadar mengisi perut. Kondisi ini menjadi ironi dan sorotan tajam bagi Dinas Sosial Kota Makassar yang dinilai kurang responsif terhadap kebutuhan masyarakat miskin.

Foto yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi dapur yang memprihatinkan di sebuah rumah warga di Kecamatan Tamalate, Mangasa, Makassar. Peralatan masak yang berantakan dan kondisi lantai yang kurang bersih menjadi bukti bahwa kehidupan warga tersebut jauh dari kata layak. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, kemana Dinas Sosial yang seharusnya memiliki data valid dan program yang tepat untuk membantu Walikota Makassar menangani masalah kemiskinan?

Poros Rakyat Indonesia (PRI) menyoroti kinerja Dinas Sosial Kota Makassar yang dinilai “sibuk dengan dunianya sendiri” dan kurang peka terhadap penderitaan warga miskin. PRI mempertanyakan efektivitas program-program Dinas Sosial dan ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan. Dinas Sosial seharusnya menjadi garda terdepan dalam membantu warga yang kesulitan, terutama di momen-momen penting seperti Hari Kemerdekaan.

PRI mendesak Walikota Makassar untuk mengevaluasi kinerja Dinas Sosial dan melakukan perbaikan yang signifikan. Dinas Sosial harus lebih proaktif dalam mencari dan mendata warga yang membutuhkan bantuan, serta memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan berkelanjutan. Selain itu, Dinas Sosial juga harus lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program.

PRI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli dan membantu sesama yang membutuhkan. Warga dapat melaporkan kondisi warga miskin di sekitarnya ke kelurahan, Dinas Sosial, atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang fokus pada isu sosial. Gotong royong dan kepedulian sosial adalah kunci untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kota Makassar. Sampai saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas Sosial Kota Makassar.

Sementata dua orang tua sakit tahunan, iyipun sudah tidak mendapatkan perhatian, sementata anaknya perempuan berkerja membantu tetangganya untukenafkahi orang tuanya, hal ini sudah di sampaikan kepada pihak kelurahan, namun sengan ber agai alasan bantuan beras tertunda, tidak ada namanya di daftar bantuan pak, itu jawaban dari pihak kelurahan Mangasa.

Ketua DPD Makassar menyayangkan kinerja Dinas Sosial yang tidak mampu hadir me. Bantu walikota Makassar dalam menjalankan amaanh UUD 45, Melindungi Rakyat dari persoalan Kemiskinan.
Ungkap A. Agus salim. SH.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *