Breaking News

Bahasa Oknum Lurah di Gowa, Tuai Kecaman: “Kami Bukan Minta Dihargai, Tapi Jangan Dihinakan!”

1300
×

Bahasa Oknum Lurah di Gowa, Tuai Kecaman: “Kami Bukan Minta Dihargai, Tapi Jangan Dihinakan!”

Sebarkan artikel ini

Gowa, Sulawesi Selatan. Bongkarnews.id – Sebuah percakapan antara seorang warga dengan Lurah, di Gowa, yang beredar di media sosial, memicu kecaman dari masyarakat. 06 April 2025.

Dalam percakapan tersebut, Lurah terdengar mengucapkan kata-kata yang tidak relevan selaku pejabat, yang diduga menyinggung warga kebanyakan.

“Jangan kau samakan dengan Lurah lama,” ujar Lurah tersebut dalam percakapan tersebut. “Eronu erokku tong,” sambungnya lagi dengan bahasa yang sulit dipahami, apa maksudnya.

Percakapan tersebut menimbulkan pertanyaan besar mengenai etika dan tatanan kepribadian seorang Lurah dalam berkomunikasi dengan warga.

“Apakah seorang pejabat sekelas Lurah masih berkecimpung dalam bahasa di luar nalar sosok pembina dan pengayom masyarakat?” tanya salah seorang warga, yang enggan disebut namanya. “Kami bukan minta dihargai, tapi paling tidak jangan juga dihinakan.”

Percakapan tersebut menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat Gowa. Mereka menilai bahwa perkataan Lurah tersebut merendahkan martabat warga dan menunjukkan sikap yang tidak profesional.

Mereka mengharapkan pihak pemerintah untuk menyelidiki kasus ini dan memberikan tindakan yang tepat agar tidak terjadi kembali di masa depan.

M. Jafar Sainuddin Dg Emba selaku perwakilan masyarakat Kabupaten Gowa dalam menakar bahasa dan komunikasi ke masyarakat sebusa mungkin bijak dan berkarakter elegan.

Di tambahkan oleh Dg Emba bahwa “Kami mengharapkan Lurah dapat menjadi contoh yang baik dalam berkomunikasi dengan warganya,” ujarnya.

Perkataan yang kurang menarik di pakai akan membuat masyarakat merasa tidak dihargai dan akan menimbulkan kesenjangan antara pemimpin dengan rakyatnya.”

Peristiwa ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas pemimpin di tingkat Lurah,

Kepada Sekertaris Daerah Kabupaten Gowa untuk mendapami hal ini, meruoakan tanggung jawab Sekda untuk melakukan pembinaan terhadap kepriabdian dan Etika pejabat di kabupaten Gowa.
Kami tidak tau percakapan Lurah dari mana, sehingga kami berharap Sekda Kabupaten Gowa menelusuri isi percakapan tersebut, tidak elok rasanya ada lurah menantang warganya.

Kasian warga sudah hidup pas pasan di singgung lagi perasaannya, jaga rasanya warga hingga terasa bahwa Lurah memiliki kharisma yang berwibawa.

Kami mengharapkan agar para Lurah dapat menjalankan tugasnya dengan baik, santun, dan mengutamakan kepentingan masyarakat yang dipimpinnya, tutup Dg Emba.

Lembaga Poros Rakyat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *