Berita

Satu lagi ” di Polbangtan Gowa? Desak Audit Kepemimpinan Dr. Detia Tri Yunandar, SP., M.Si

964
×

Satu lagi ” di Polbangtan Gowa? Desak Audit Kepemimpinan Dr. Detia Tri Yunandar, SP., M.Si

Sebarkan artikel ini

Gowa, Sulawesi Selatan. Bongkarnews.id – Lembaga Pengembang Dan Penelitian Masyarakat (LP2M) Gowa mengeluarkan pernyataan kecewa dan mengutuk keras tindakan pembabatan pohon mangga berusia 30 tahun di kampus Polbangtan Gowa yang terjadi pada bulan Agustus 2024 lalu. LP2M menilai tindakan tersebut terkesan tidak manusiawi dan tidak mempertimbangkan nilai historis dan ekologis pohon mangga tersebut. 20 Januari 2025.

“Pohon mangga itu bukan hanya pohon biasa, tetapi sudah menjadi simbol di kampus Polbangtan Gowa,” ungkap Ketua LP2M Gowa, M. Arifin Idris Dg Ngiri “Pohon tersebut telah berdiri selama kurang lebih 30 tahun dan masih berproduksi secara masif.

Ironisnya, sekitar 40 pohon mangga dibabat hingga habis atas perintah Direktur Polbangtan, dan diganti dengan pohon durian. Pertanyaannya, mengapa harus pohon mangga yang dibabat? Bukankah masih luas lahan Polbangtan yang bisa ditanami?”

LP2M Gowa menilai bahwa pembabatan pohon mangga tersebut merupakan tindakan yang tidak bijaksana dan tidak mempertimbangkan kepentingan lingkungan hidup. “Pohon mangga itu memberikan manfaat ekologis yang besar, seperti menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen,” jelas Dg Ngiri. “Selain itu, pohon mangga itu juga memberikan nilai historis dan estetika bagi kampus Polbangtan Gowa.”

LP2M mendesak Direktur Polbangtan untuk menjelaskan alasan di balik pembabatan pohon mangga tersebut. “Kami meminta Direktur Polbangtan untuk menjelaskan alasan yang jelas dan masuk akal mengapa pohon mangga itu harus dibabat,” tegas Dg Ngiri. “Kami juga menilai bahwa tindakan ini terkesan menghilangkan aset kampus Polbangtan Gowa dan merugikan nilai historis dan ekologis yang dimilikinya.”

LP2M menyerukan agar Direktur Polbangtan dapat menunjukkan komitmen yang nyata dalam melindungi lingkungan hidup dan menghormati nilai historis di kampus Polbangtan Gowa. “Jangan biarkan tindakan ini berlalu begitu saja tanpa pertanggungjawaban,” kata Dg Ngiri.

LP2M mengharapkan agar Direktur Polbangtan dapat mengambil tindakan yang bijaksana dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup di kampus Polbangtan Gowa. “Kami mendesak Direktur Polbangtan untuk mencari solusi yang lebih baik dan menghormati nilai historis dan ekologis yang dimiliki kampus Polbangtan Gowa,” pungkas Dg Ngiri.

LP2M menilai bahwa tindakan pembabatan pohon mangga tersebut menunjukkan bahwa Direktur Polbangtan tidak memiliki jiwa kemanusiaan dan hanya taunya datang di Gowa untuk merusak nilai historis dan ekologis kampus Polbangtan Gowa.

Hingga berita di publikasi Pihak Direktur Polbangtan Gowa tidak bisa di hubungi.
Kami membuka ruang hak jawab di media kami.

Media Independen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *