Takalar, Sulsel – Di saat masyarakat mendambakan infrastruktur irigasi yang berkualitas, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang (BBWSJ) justru dituding “tidur nyenyak” dan membiarkan material ilegal merajalela di projek Irigasi dengan kualitas material yang bobrok. Akibatnya, negara merugi miliaran rupiah.
Lembaga Poros Rakyat Indonesia (POROS RI) geram melihat kondisi proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Pammukkulu di Kabupaten Takalar yang diduga kuat dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai dengan spesifikasi.
“BBWSJ Pompengan ini kerjanya apa? Masa’ proyek irigasi yang menelan anggaran miliaran rupiah di masuki material ilegal ( Tambang Liar ) Mereka ini tidur atau pura-pura tidak tahu?’ atau keasyikan menghitung bagi hasil.
POROS RI menuding BBWSJ Pompengan telah lalai dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas proyek. Mereka diduga membiarkan kontraktor menggunakan material ilegal yang tidak berkualitas, sehingga proyek tersebut menjadi sarana bagi bagi uang Rakyat.
“Tambang di Su’ru Langi sebagian ubukti bahwa material yang digunakan dalam proyek ini ilegal dan tidak memenuhi standar. BBWSJ Pompengan tidak mungkin tidak tahu soal ini. Ini jelas ada unsur kesengajaan atau pembiaran!”
Peringatan keras bahwa dalam lingkungan BBWSJ Pompengan ada sindikat bermain sehingga MATERIAL ILEGAL bisa diloloskan dan pihak Pelaksana menerima, itu berarti Perusahaan PT JAYA ETIKA BETON menjadi PENADA Material Ilegal.
POROS RI mendesak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh pejabat BBWSJ Pompengan. Mereka juga meminta aparat penegak hukum untuk segera turun tangan dan mengusut tuntas dugaan korupsi dalam proyek tersebut.
Kami tidak akan berhenti sampai kasus ini terungkap dan para pelaku pelanggaran hukum diadili seadil-adilnya. Kami ingin uang rakyat yang telah dicuri dikembalikan!’
Kondisi proyek irigasi yang bobrok ini tentu sangat mengecewakan masyarakat Takalar. Mereka berharap agar pemerintah segera bertindak tegas dan memperbaiki proyek tersebut agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pertanian dan perekonomian daerah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BBWSJ Pompengan belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan tersebut.
Tiem Kerja Independen
Lembaga Poros Rakyat Indonesia












